--> Skip to main content

SEMESTA / BUANA

AJAR PIKUKUH SUNDA


Manusia selalu mengukur segala sesuatu dari sudut pandang dirinya sendiri sebagai manusia.. Mereka akan kebingungan apabila ada "sesuatu" bisa terjadi dengan sendirinya, tanpa sebab-akibat.. Karena dalam kaca-mata manusia segala keberadaan harus ada yang memikirkan (mencipta) kemudian membuatnya..

Cara berpikir manusia itu sederhana, bahwa segala sesuatu harus ada "sebab-akibat" (hukum kausalitas).. Seperti pada umumnya, manusia enggan dipandang bodoh, maka melalui daya cipta dibuatlah sebuah gambaran sesuai dengan ruang khayalnya, hingga munculah sosok Sang Pembuat.. Apapun nama atau sebutan Sang Pembuat sudah pasti hasil daya cipta manusia..




 Kemudian kisah "sang pembuat" itu bergulir dari jaman ke jaman, hingga muncul beragam cerita peristiwa yang hingga saat ini tidak pernah dapat diterima dalam ruang kajian pengetahuan, sains menolak, apalagi teknologi.. Kecuali di dalam ruang kajian yang kita sebut sebagai "religi"..

Religi dalam ruang kekinian sudah menjadi cara dan gaya hidup, walaupun mayoritas bangsa di dunia tidak lagi menggunakannya.. Kecuali jenis negeri yang dihuni oleh bangsa dengan kualitas mental tertentu, religi masih dipaksakan untuk menduduki peringkat utama di dalam kehidupannya..

Religi sangat dibutuhkan bagi bangsa yang "tertindas", setidaknya jalan religius merupakan sebuah harapan gemilang dimensi khayalan.. Religi dapat menenangkan pikiran yang selalu memberontak akibat suatu keadaan yg tidak enak.. Hingga terbentuk pemikiran bahwa segalanya adalah kehendak Sang Pembuat yang mustahil dilawan.. Kecuali berdamai..

Seperti dalam dunia matematika.. Siapa yang berani menyangkal bahwa 2+2=4 ..? Keimanan mutlak terhadap angka tidak dapat dihindari lagi.. Semua yang menjawab 4 dirinya akan nyaman dan yang tidak bisa menjawab akan terlihat "bodoh"..

Logika manusia sudah terpenjara dengan sempurna.. Ruang geraknya dibatasi dan duduk sebagai terhukum yang serba-salah.. Kemudian orang yang berada dalam penjara itu menghakimi orang-orang yang bebas dan merdeka.. 😁😁😁

Rasakan betapa kecilnya diri kita.  Bahkan planet bumi pun hanya sebutir debu yang ada bersama-Nya.. Hyang (artinya sumber).


Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar