--> Skip to main content

KEBENARAN SEJATI

JALAN MENUJU KEBENARAN SEJATI


Banyak di antara Salik (dikshita) yang belum bisa membedakan tahapan2 ruhani dari Syari'at (bhaktimarga), Tarekat (karma marga), Hakekat (jnanamarga), dan Ma'rifat (yoga marga) telah tergelincir ke jurang kesesatan, karena mereka tanpa sadar telah terpeleset oleh kekaburan batasan Zahir (sakala), Barzakh (sakala-niskala), dan al-Batin (niskala).

Mereka dengan pongah merasa telah dianugerahi-Nya pengetahuan untuk mengenal-Nya. Padahal mereka saat itu sedang berada diambang pengetahuan. Mereka akan ditandai dengan kepintaran dalam berbicara tentang Tauhid (adwaya) dengan seluk beluknya. Sementara jika dilihat dengan mata batin jiwa mereka gelap tertutup pamrih pribadi. Jiwa mereka adalah jiwa serigala, musang, gagak, dan bahkan bayangan makhluk nirwujud.



Orang yang seperti itu sungguh telah menyimpangkan ajaran Kebenaran dan bertentangan dengan jalan (thariq). Dikatakan mnyimpang dari kebenaran karena mereka telah tergelincir dari jalan kesadaran jati diri menjadi adi manusia (insan kamil). Mereka terperosok kejurang angan2 (al-wahm) menjadi al-Kamal. Sungguh mereka telah sesat karena menuhankan keakuan pribadinya yang kerdil. Sungguh, mereka telah sesat karena terjerat angan2 hingga menjadikan diri sendiri sebagai perwujudan "Yang Maha Sempurna" (al-Kamal).


Hal ini perlu disampaikan karena jalan menuju Kebenaran sejati sangat licin dan penuh jebakan yang gampang menggelincirkan seorg Salik (dikshita) ke jurang kesesatan, trutama saat Salik (dikshita) berada di tengah persimpangan Barzakh (sakala-niskala) menuju al-Bathin (niskaka).

(A Robbi al-Khasani: Pondok Global BPA)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar