--> Skip to main content

LUKA DAN SAKIT HATI

DENDAM DAN PELAMPIASAN

Tidak terima karena disakiti memang adalah hal yang wajar. Hanya saja, reaksi orang yang kadang berbeda. Ada yang mengambil hikmah dari kejadian tersebut, ada juga yang saking sakitnya sampai ingin orang itu merasakan hal yang sama juga.

Membalas kejahatan orang lain atau menyimpan dendam tentu membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar, jadi orang yang melakukannya pastilah mereka yang sudah bertekad ingin membalas dan punya sifat pendendam yang tinggi.

Kamu berusaha jauh lebih keras hanya untuk membuat orang itu menderita


Kamu mendorong dirimu sekuat tenaga, menjadi dirimu yang paling kuat, yang paling cerdik dan paling cepat bukan untuk bekerja, melainkan untuk membalas dendam.

 Kamu tidak bisa tenang sebelum orang itu merasakan apa yang kamu rasakan

Kamu jadi memiliki prioritas baru dalam hidupmu yang harus segara kamu capai. Rasanya gemas dan tidak bisa diam kalau orang itu belum mengalami apa yang kamu alami.

Kamu tidak berpikir ulang untuk menggunakan cara kotor

Tidak penting apakah dengan cara kotor atau bersih. Dan dampaknyapun tidak begitu kamu pikirkan. Yang penting tujuanmu tercapai, itu yang utama.

 Prioritasmu adalah penderitaan orang itu

Bagimu tidak ada hal yang lebih penting dari membuat orang itu merasa menderita dan merasakan apa yang kamu rasakan. Kamu bahkan tidak peduli kalau waktumu habis memikirkan strategi membalas dendam terbaik.


Setiap hari kamu selalu diliputi rasa jengkel

Kamu tidak bisa merasa damai dan tenang karena kamu dikejar target ingin membalas dendam. Kamu bahkan seperti orang yang dikejar utang dan ingin segera membuat orang itu menderita.

Kamu tidak merasa damai walau orang itu sudah minta maaf

Karena bagimu yang penting itu bukan permintaan maaf, yang penting bagimu adalah saat dia juga merasakan apa yang kamu rasakan, itu poinnya yang selalu kamu utamakan.

Kamu selalu mengatas namakan keadilan dari setiap perbuatanmu

Kamu ingin semuanya adil, kamu ingin semuanya impas, makanya kamu tidak akan berhenti sampai dia juga mendapatkan dan merasakan apa yang kamu alami. Bahkan kalau bisa lebih parah dari apa yang menimpamu. Hati-hati dengan tanda ini, bisa jadi ini tanda bahwa memang punya sifat pendendam yang akut.

Kamu memang berhak melakukan apa saja yang kamu mau. Tapi kamu juga harus paham konsekuensi. Apalagi ini soal dendam.

Kalau melakukannya, kamu harus siap kalau suatu saat kamu akan mendapatkan hal yang sama karena mereka yang juga tidak terima.

Pada akhirnya, dendam akan berakhir dengan dendam juga. Tidak akan pernah ada akhirnya.


Lebih baik diam daripada berbicara yang menyakitkan orang lain. Lebih baik diam daripada berbicara yang merusak kedamaian hidup. Lebih baik diam daripada berbicara kosong dan tidak bermanfaat bagi siapa pun.

Kebahagiaan hanya datang ke pikiran yang memiliki keindahan dan kebaikan tanpa batas.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar