PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
INDONESIA SANGAT KAYA, TAPI MISKIN
Dua atau tiga siswa asal Palangka Raya meraih medali emas di World Invention Craetivity Olimpic (WICO) di Seoul, Korea Selatan. “menemukan obat penyembuh kanker dari akar tumbuhan Bajakan”. Berita ini menjadi semakin heboh karena diberitakan oleh televisi sebagai sesuatu yang luar biasa.
https://regional.kompas.com/read/2019/08/13/07432331/cerita-lengkap-siswa-sma-temukan-obat-penyembuh-kanker-hingga-menangi-juara
Penelitian herbal tingkat awal seperti yang dilakukan oleh kedua siswa itu memang baik dan perlu dilakukan. Tetapi bukan berarti hasil penelitian pada binatang begitu saja dapat langsung diterapkan pada manusia. Inilah yang harus diketahui oleh masyarakat termasuk para jurnalis media massa dan media sosial. Ada tahapan penelitian pada manusia atau uji klinik yang harus dilalui, sebelum suatu produk diakui manfaatnya. Jadi pernyataan produk herbal mampu menyembuhkan suatu penyakit, apalagi kanker, tanpa uji klinis yang luas, sesungguhnya merupakan sebuah kesalahan besar.
Jangan heran kalau setiap tahun, BPOM menarik ratusan produk herbal dan kosmetik karena mengandung bahan berbahaya. Sebagai contoh, pada tahun 2018 BPOM menarik dari peredaran 115 obat tradisional dan suplemen kesehatan karena ternyata mengandung bahan obat keras. Sudah berapa banyak warga masyarakat yang tertipu bahkan mungkin telah menderita akibat terpapar bahan beracun yang dicampur di dalamnya? Masalahnya, sangat banyak masyarakat yang tidak mengetahui mengenai pembohongan atas nama herbal seperti ini. Seharusnya media massa juga semakin rajin memberitakan kebohongan seperti ini untuk melindungi masyarakat. Bukan sebaliknya, malah memberitakan dengan riuh rendah sesuatu yang belum apa-apa. Kasihan masyarakat yang memang tidak mengerti, seolah diberi harapan padahal hampa dan palsu. Jangankan masyarakat kita, seorang Amerika yang terkenal di seluruh dunia pun mendadak menjadi bodoh karena tidak mengerti dunia kedokteran.
Tragedi Steve Jobs seorang CEO dan salah seorang pendiri Apple Inc yang sampai sekarang menguasai dunia komputer dan telepon mobil. Steve meninggal pada usia 56 tahun, di bulan Oktober 2011 akibat kanker kelenjar pankreas yang telah menyebar ke seluruh tubuh meninggalkan beberapa pelajaran.
A. Seseorang boleh pintar di bidangnya, tetapi belum tentu pintar di bidang lain.
B. Internet yang telah menguasai dunia dapat berakibat pembodohan bila informasi yang disampaikan berasal dari sumber tidak benar.
C. Orang sekelas Steve Jobs percaya begitu saja dengan informasi internet, bagaimana orang yang kurang terdidik, seperti Kita ?
Terus terang di satu kami bangga terhadap Siswa-siswa tersebut, tetapi di sisi yang lain kami sangat menyayangkan hal tersebut karena ada dua efek yang sangat fatal :
I. Terjadi eksplorasi dan eksploitasi terhadap kayu bajakah dikarenakan pemberitaan yang tidak berimbang, hal ini bisa menjadikan ketidakseimbangan ekosistem pada hutan yang banyak ditumbuhi kayu bajakah yang notabene terdapat pada hutan2 perawan di Kalimantan.
Padahal masih banyak komoditas lain yang bisa dijadikan alternatif pengobatan terhadap kanker, misal : Buah sirsak serta daunnya, ceplukan, jengkol, kenikir, bawang dll
II. Media pemberitaan yang masih sekedar mencari profit, tanpa melakukan serangkaian riset yang mendalam .
Hal ini akan menjadi sebuah ironi, dimana seharusnya medialah yang melakukan edukasi.
yang terjadi malah sebaliknya. Media hanya sebagai sekedar propaganda ikut-ikut apa kata desas-desus . Alih-alih mencari referensi pembanding, yang terjadi malah ikut arus mainstrem pemberitaan "pepesan" kosong.
Sedikit banyak peristiwa-peristiwa sebagaimana diatas menimbulkan sebuah ide untuk Kami pribadi dalam peembuatan blog ini.
Maka izinkan kami terus belajar dan berbagi melalui blog ini khususnya, sebagai pengingat diri kami pribadi dan mengajak Pembaca blog ini untuk melakukan sebuah gerakan "go to Natural" serta kembali kepada "local wisdom" nenek moyang Kita.
Rahayu...Rahayu...Rahayu.. Sagung Dumadi 🙏 🙏 🙏
